Sate Ikan POKAJI TERSEDAP

Wednesday, July 4, 2012


Turki Kembali Ajarkan Al-Qur'an Setelah Satu Abad Dilarang



Pemerintah Turki akan kembali mengajarkan Al-Qur'an dan huruf Arab di sekolah-sekolah setelah satu abad sebelumnya dilarang. Hal itu terungkap dalam Simposium Internasional kelima bertema persatuan Islam yang berlangsung di Ankara, Senin (28/5).

Ali Kurt, ketua Yayasan Wakaf Hayrat sebagai pelaksana simposium mengatakan, kementerian pendidikan nasional Turki telah meminta pihaknya untuk menyiapkan konsep dan tenaga guru untuk pengajaran Al-Quran dan tulisan Arab Utsmani di sekolah-sekolah dan madrasah di seluruh Turki.

"Ini tugas berat yang kami tunggu-tunggu selama ini," kata Ali.

Ketua Umum DPP Persatuan Umat Islam (PUI) Nurhasan Zaidi menyatakan, pihaknya sangat mendukung upaya pengajaran Al-Qur'an tersebut. Anggota DPR faksi PKS itu menambahkan, Turki perlu menghapus undang-undang yang melarang pengajaran Al-Qur'an itu agar niat baik pemerintah memiliki payung hukum.

"Kami akan sampaikan usul ini ketika besok bertemu Parlemen Turki," kata Nurhasan yang akan bertemu parlemen Turki hari ini (29/5) bersama 24 utusan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam lainnya.

Menurut Nurhasan, pelarangan pengajaran Al-Qur'an dan bahasa Arab di sekolah-sekolah Turki selama seratus tahun telah membuat masyarakat Turki banyak yang tidak bisa membaca Al-Quran dan menulis Arab. Padahal, Turki pernah menjadi pusat peradaban Islam selama lima abad Khilafah Turki Usmani.

Sejak Mustafa Kemal Ataturk mendirikan Republik Turki setelah mengambil kekuasaan dari Kesultanan Turki Usmani pada tahun 1923 silam, segala hal yang berbau Arab dan Islam dihapuskan. Turki benar-benar didesain sebagai negara yang sangat sekuler. Selain melarang jilbab, Ataturk juga melarang pengajaran Al-Qur'an di sekolah dengan undang-undang. Ia juga mengganti tulisan Arab dengan tulisan latin.

No comments:

Post a Comment

Anda mungkin juga meminati

Related Posts with Thumbnails